7 Gunung Tertinggi Indonesia

Daftar7 Gunung Tertinggi Di Indonesia 

Daftar7 gunung tertinggi di indonesia yang wajib buat para pendaki ketahui dan kalau ada waktu luang boleh lah kita injakkan kaki liburan bersama alam hehehe.. Yuk guys di simak yaa ! :)

1. Gunung Jawawijaya atau Cartensz Pyramid


Puncak Carstensz Pyramide
sumber dari: sp.beritastu.com

Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan yang membujur di Provinsi Papua, Indonesia. Pegunungan Jayawijaya adalah rangkaian pegunungan tertinggi di Indonesia, dengan puncak tertingginya yaitu Puncak Jaya (4.884 meter dari permukaan laut). Di puncak pegunungan Jayawijaya terdapat salju abadi yang jumlahnya semakin menipis akibat pemanasan global. Selain dikenal dengan nama Puncak Jaya, puncak tertinggi ini juga terkenal dengan sebutan Carstensz Pyramide, atau Puncak Carstensz. Nama tersebut diambil dari seorang petualang dari negeri Belanda, yakni Jan Carstensz, yang pertama kali melihat adanya puncak gunung bersalju di daerah tropis, tepatnya di Pulau Papua. Pengamatan tersebut dilakukan oleh Jan Carstensz melalui sebuah kapal laut pada tahun 1623. Karena belum bisa dibuktikan dengan pengamatan langsung, laporan itu dianggap mengada-ada. Sebab, bagi orang Eropa, menemukan pegunungan bersalju di tanah tropis adalah sesuatu yang hampir mustahil. 
Kebenaran laporan Carstensz terungkap setelah hampir tiga ratus tahun kemudian, ketika tahun 1899 sebuah ekspedisi Belanda membuat peta pulau Papua dan menemukan puncak gunung yang diselimuti salju sebagaimana dilaporkan oleh Carstensz. Untuk menghormati Carstensz, maka puncak gunung tersebut kemudian diberi nama sesuai namanya. Sedangkan sebutan Puncak Jayawijaya merupakan pemberian Presiden Soekarno setelah berhasil merengkuh kedaulatan Papua Barat dari Belanda. Nama ini mengandung makna puncak kemenangan, sebagai ungkapan syukur atas bersatunya Papua Barat dengan Negara Kesatuan Republik Indonesia.
Pendaki pertama yang tercatat pernah menaklukkan Puncak Jaya adalah tim ekspedisi yang dipimpin oleh Heinrich Harrer pada tahun 1962. Heinrich Harrer adalah seorang pendaki ulung dan pengarang kawakan. Bukunya yang terkenal, Seven Years in Tibet, merupakan kisah nyata pengembaraan dan persahabatannya di pegunungan Himalaya, Tibet. Sebelum Harrer, sebetulnya telah banyak para pendaki lain yang mencoba melakukan pendakian, namun belum pernah ada yang berhasil. Setelah Heinrich Harrer, menyusul ekspedisi dari Indonesia berhasil mencapai puncak. Ekspedisi yang dipimpin oleh Letnal Kolonel Azwar Hamid dari Direktorat Topografi Angkatan Darat ini berhasil mencapai Puncak Jaya pada tahun 1964.
Puncak Jayawijaya merupakan salah satu puncak gunung bersalju yang ada di perlintasan garis khatulistiwa, selain pegunungan di Afrika dan Amerika Latin. Jika dilihat dari udara, Puncak Jayawijaya nampak seperti permadani hitam yang diselimuti oleh tudung putih. Jika matahari sedang cerah, maka hamparan salju tersebut akan memantulkan cahaya mentari yang menyilaukan. Kandungan es di pegunungan ini diperkirakan mencapai 5 persen dari cadangan es dunia yang berada di luar Benua Antartika. Namun akibat pemanasan global, jumlah tersebut dari tahun ke tahun kian menyusut. Jika dilihat dari tipe gletsernya, kawasan bersalju di Jayawijaya masuk ke dalam tipe Alpine Glaciation. Sementara gletser (aliran lumeran salju) di wilayah ini masuk ke dalam tipe Valley Glacier, yaitu aliran gletser yang mengalir dari tempat tinggi menuju daerah yang lebih rendah. Oleh sebab itu, di daerah ini dimungkinkan terdapat aliran sungai es.
Tak hanya menikmati pesona alam bersalju di daerah tropis, di pegunungan ini wisatawan juga dapat menyaksikan langsung bukti-bukti geologis mengenai sejarah pembentukan Pegunungan Jayawijaya. Penelitian-penelitian geologi menemukan bukti-bukti empirik bahwa pegunungan ini semula merupakan dasar laut yang dalam. Seorang ahli geologi bernama Fransiskus Benediktus Widodo Margotomo menyebutkan bahwa pembentukan Pulau Papua dengan puncaknya di Jayawijaya terjadi sekitar 60 juta tahun yang lalu. Pulau ini terbentuk dari bebatuan sedimen yang terangkat akibat tumbukan lempeng Indo-Pasifik dan Indo-Australia di dasar laut, sehingga mengakibatkan dasar laut terangkat menjelma menjadi sebuah pulau besar. Bukti-bukti tersebut dapat dilihat dari fosil hewan-hewan laut yang tertinggal di bebatuan Pegunungan Jayawijaya. Oleh sebab itu, selain menjadi surga bagi para pendaki, kawasan ini juga merupakan surga bagi penelitian geologis.

2. Gunung Mandala 

sumber dari: Looking Indonesia

Puncak Mandala (pada masa penjajahan Belanda dikenal sebagai Julianatop atau Puncak Juliana) adalah salah satu gunung di PapuaIndonesia. Dengan ketinggian 4.760 m, Puncak Mandala adalah gunung tertinggi ke-2 di Indonesia setelah Puncak Jaya. Puncak Mandala membentuk bagian Pegunungan Bintang bagian timur dan berada dekat perbatasan Papua NuginiGunung ini terletak di deretan Pegunungan Jayawijaya atau sebelah barat dari Barisan Sudirman. Puncak Mandala memiliki nasib yang serupa dengan Puncak Trikora yang mena kehilangan salju akibat pemanasan global,Puncak Juliana dan menjadi salah satu gunung paling sukar untuk ditakhlukkan. Bahkan para pendaki profesional dari dalam maupun luar negeri mengakui jika trek pendakian menuju Puncak Mandala adalah salah satu  yang tersulit di dunia.

3. Gunung Trikora 


sumber dari: Panoramio

Puncak Trikora atau Ettiakup merupakan sebuah gunung yang terdapat di Papua BaratIndonesiaPuncak Trikoramempunyai ketinggian setinggi 4,751 meter, menjadikannya gunung tertinggi ketiga di Indonesia setelah Puncak Jaya dan Puncak Mandala. Puncak Trikora mempunyai kawasan hutan Dipterokarp Bukithutan Dipterokarp Atashutan Montane, dan Hutan Ericaceous atau hutan gunung. Di zaman pemerintahan Belanda gunung ini dikenal dengan nama Wilhelminatop (Puncak Wilhelmina). Puncak  Wilhelmina bisa ditemukan di sebelah timur Barisan Sudirman. Sebelum tahun 1962, puncak gunung ini diselimuti salju namun setelah itu salju menghilang karena pemanasan global. Ketinggian gunung ini sempat menjadi yang tertinggi kedua sebelum akhirnya dilakukan pengukuran ulang menggunakan SRTM (Shuttle Radar Topography Mission) yang mengungkap bahwa Puncak Mandala yang berada di sebelahnya ternyata lebih tinggi 10 meter. Penakluk Pertama Gunung Trikora ini adalah Franssen Herderschee, Hubrecht and Versteeg pada tahun 1913


4. Gunung Ngga Pilimsit


sumber dari: wordpress.com

Gunung Ngga Pilimsit adalah sebuah Gunung yang terletak di Papua (New Guinea / Guinea Baru) yang memiliki ketinggian 4717 meter, atau setara dengan 15476 kaki. Pada masa kolonial Belanda, puncak ini disebut sebagai Mount Idenberg. Puncak satu ini terletak sejauh 21 kilometer ke arah timur laut Pegunungan Jayawijaya. Namun sayangnya, tak ada informasi lengkap mengenai Ngga Pilimsit ini. Beberapa informasi di internet juga kurang lengkap, dan sepertinya jarang ada pendaki yang berusaha mencapai puncak satu ini. Di wilayah ini juga ada Danau Idenberg, yang dikelilingi oleh bebatuan putih sewarna salju, yang bernama bebatuan limestone.


5. Gunung Kerinci 


sumber dari: Kerincinews.com

Gunung Kerinci (juga dieja "Kerintji", dan dikenal sebagai Gunung Gadang, Berapi Kurinci, Kerinchi, Korinci, atau Puncak Indrapura) adalah gunung tertinggi di Sumatra, gunung berapi tertinggi di Indonesia, dan puncak tertinggi di Indonesia di luar Papua. Gunung Kerinci terletak di Provinsi Jambi yang berbatasan dengan provinsi Sumatera Barat, di Pegunungan Bukit Barisan, dekat pantai barat, dan terletak sekitar 130 km sebelah selatan Padang. Gunung ini dikelilingi hutan lebat Taman Nasional Kerinci Seblat dan merupakan habitat harimau sumatra dan badak sumatra.
Puncak Gunung Kerinci berada pada ketinggian 3.805 mdpl, di sini pengunjung dapat melihat di kejauhan membentang pemandangan indah Kota Jambi, Padang, dan Bengkulu. Bahkan Samudera Hindia yang luas dapat terlihat dengan jelas. Gunung Kerinci memiliki kawah seluas 400 x 120 meter dan berisi air yang berwarna hijau. Di sebelah timur terdapat danau Bento, rawa berair jernih tertinggi di Sumatera. Di belakangnya terdapat gunung tujuh dengan kawah yang sangat indah yang hampir tak tersentuh. Gunung Kerinci merupakan gunung berapi bertipe stratovolcano yang masih aktif dan terakhir kali meletus pada tahun 2009. Untuk info terbaru bahkan Bapak Presiden kita Jokowidodo pun pernah menaklukan Gunung Kerinci pada tahun 1984. Presiden Jokowi saat itu berkuliah di Universitas Gajah Mada dan bersama kelompok pecinta alam Mapala Silvagama Fakultas Kehutanan UGM.
sumber dari: Jambi.tribunnews.com

Ayo pak presiden sudah sampai di puncak kerinci ehhehe kita kapan nih? ☺hehehe


6. Gunung Rinjani 

sumber dari: www.trekkingrinjani.com

Gunung Rinjani adalah gunung yang berlokasi di Pulau LombokNusa Tenggara Barat. Gunung yang merupakan gunung berapi kedua tertinggi di Indonesia dengan ketinggian 3.726 m dpl serta terletak pada lintang 8º25' LS dan 116º28' BT ini merupakan gunung favorit bagi pendaki Indonesia karena keindahan pemandangannya. Gunung ini merupakan bagian dari Taman Nasional Gunung Rinjani yang memiliki luas sekitar 41.330 ha dan ini akan diusulkan penambahannya sehingga menjadi 76.000 ha ke arah barat dan timur. Medan pendakian Gunung Rinjani, bisa dikatakan tidak terlalu sulit, apabila sudah menemukan jalur yang tepat. Ada beberapa jalur pendakian yang biasa dipilih, yaitu Sembalun, Senaru, Timba Nuh, dan Torean. Biasanya, jalur yang favorit bagi pendaki adalah Jalur Pendakian Sembalun, karena jalur tersebut cukup mudah dibandingkan jalur pendakian lainnya.


7. Gunung Semeru 

sumber dari: News Liputan6

Gunung Semeru  adalah sebuah gunung berapi kerucut di Jawa TimurIndonesia. Gunung Semeru merupakan gunung tertinggi di Pulau Jawa, dengan puncaknya Mahameru, 3.676 meter dari permukaan laut (mdpl). Gunung Semeru juga merupakan gunung berapi tertinggi ketiga di Indonesia setelah Gunung Kerinci di Sumatera dan Gunung Rinjani di Nusa Tenggara Barat. Kawah di puncak Gunung Semeru dikenal dengan nama Jonggring Saloko. Gunung Semeru secara administratif termasuk dalam wilayah dua kabupaten, yakni Kabupaten Malang dan Kabupaten Lumajang, Provinsi Jawa Timur. Gunung ini termasuk dalam kawasan Taman Nasional Bromo Tengger Semeru.
Letusan pertama gunung semeru tahun 1818 dan sampai saat ini status gunung semeru masih aktif. 



3 comments

jdi tau indonesia bnyk keindahan alam yg ckup fantastik,

heheh iya dong, pantengin terus blog saya ya mas adit supaya pengetahuannya bertambah :)

Referensi yang bagus buat para pendaki di Indonesia meskipun sebatas membaca keberadaan puncak2 gunung tertinggi di Indonesia. Tambahan dari saya , sepertinya Indonesia memiliki pendaki handal yang terkenal yaitu , almarhum Norman Edwin ( silakan di search di google siapakah Norman Edwin itu )


EmoticonEmoticon